Kisah Perjalanan Hidup NH Dini Dari Penulis Besar Hingga Tewas Dalam Kecelakaan

Kisah Perjalanan Hidup NH Dini Dari Penulis Besar Hingga Tewas Dalam Kecelakaan
doc : kompas.com

Kemarin kita baru saja mendengar kabar duka atas meninggalnya pengarang atau penulis besar Indonesia NH Dini. Beliau meninggal akibat kecelakaan yang menimpa mobil Avanza yang ditumpanginya dalam perjalanannya di Semarang. Beliau sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit namun nyawanya tak tertolong.

Profil NH Dini

Nama Asli NH Dini : Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin

Tempat tanggal lahir: Semarang 29 Februari 1936

Ayah : Saljowidjojo

Ibu : Kusaminah

Mantan Suami : Yves Coffin

Anak : 1.Marie-Claire Lintang (Lahir tahun 1961)
            2.Pierre Louis Padang (Lahir tahun 1967)

Pekerjaan : Sastrawan,novelis,Mantan pramugari

Kisah Hidup NH Dini Dari Pengarang Terkenal Hingga Meninggal Dunia

Nh Dini sudah menyukai dunia tulis sejak masih duduk di sekolah dasar. Pada usia 15 tahun,Dini suka mengirimkan sajak-sajaknya ke radio RRI Semarang. Setelah duduk di bangku SMA,beliau mengambil jurusan sastra dan mulai mengirimkan cerpen-cerpennya ke berbagai majalah.

Selain itu bersama kakaknya beliau juga bergabung dengan kelompok sandiwara radio dan mulai menulis naskah. Hingga suatu ketika dia menang lomba penulisan naskah sandiwara radio se Jawa Tengah.  Beliaupun semakin mantap menggeluti dunianya.

Pada tahun 1956 NH Dini bekerja sebagai pramugari untuk pesawat Garuda Indonesia Airways,namun dia tetap melanjutkan karir menulisnya. Buku kumpulan cerpen pertamanya keluar dan diberi judul "Dua Dunia". 

Buku Dua Dunia ini mengalami cetak ulang berkali-kali. Novel sukses NH Dini lain berjudul Keberangkatan,Pada Sebuah Kapal,La Barka, dan Namaku Hiroko. Sampai sekarang lebih dari 20 buku telah beliau hasilkan,belum termasuk cerpen dan naskah-naskah lain yang beliau tulis. 

NH Dini juga meraih penghargaan kesustraan dari luar negeri yakni "SEA Write Award" dari pemerintah Thailand. Namun NH Dini keberatan di sebut sastrawan,karena dia merasa yang ia tuliskan hanyalah realita kehidupan.

NH Dini dijuluki "Pengarang Sastra Feminis" karena karya-karya yang ia hasilkan banyak menulis tentang perempuan dan kehidupannya. NH Dini sangat mencintai dunia tulis,sehingga meski banyak tawaran untuk bekerja didunia media dan penerbitan sekalipun dia tak mau mengambilnya,karena beliau tak ingin hal lain menganggu kreatifitas tulisannya.

Namun,sayangnya akhir kehidupan penulis besar ini tidak segemilang karya-karyanya.  Setelah memutuskan bercerai dengan suaminya Yves Coffin pada tahun 1984 yang seorang diplomat Perancis,ia pun kembali ke Indonesia dan pada tahun 1985 mendapatkan kembali kewarganegaraan Indonesia.

Beliau menggunakan uang pribadinya untuk mendirikan sebuah taman baca anak-anak di Sekayu,Semarang. Saat beliau terserang penyakit Hepatitis B,biayanya dibantu oleh gubernurJawaTengah saat itu Mardiyanto. Dan penggalangan dana dari masyarakat.

NH Dini tercatat sebagai salah satu penghuni Panti Wredha milik Sri Sultan HB X Dan Kanjeng Ratu Hemas di Sleman Jogjakarta sejak tahun 2003. Beliau juga membuka taman bacaan di Jogja.

Terakhir beliau pindah ke Panti Wredha Langen Wedharsih,Ungaran sampai akhirnya beliau meninggal 4 Desmber 2018 kemarin karena mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan mobil.




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel