Profil Siswi Makasar Juara Lomba Komik UNICEF Rizka Raisa

Seorang remaja putri bernama Rizka Raisa Fatimah Ramli,yang merupakan pelajar di sebuah SMUN 2 Makasar baru saja memenangkan lomba komik yang diselenggarakan oleh UNICEF dan PBB. Lomba yang bertujuan untuk memerangi perundungan atau bullying ini memang diperuntukkan untuk anak-anak dan remaja di seluruh dunia.

Lomba itu mengharuskan para komikus muda ini untuk menciptakan karakter superhero yang memerangi tindakan bullying. Dan Rizka menciptakan karakter superhero yang ia beri nama "Cipta" yang kemudian memenangi lomba tersebut. Siapa sih sebenarnya Rizka ini?

Profil Rizka Raisa Fatimah Ramli

Nama : Rizka Raisa Fatimah Ramli
Tempat tanggal lahir : Makasar 22 Januari 2001
Usia : 17 Tahun
Sekolah : SMUN 2 Makasar
Ibu : Usmiati Usamah
Ayah : Ramli Rajulang

Rizka menyukai dunia gambar sejak SD,namun baru saat berada dibangku SMP dia serius menekuninya. Rizka sudah menggambar banyak sekali komik,dan punya website tersendiri untuk mengupload karya-karyanya.

Selain menang untuk lomba yang diselenggarakan UNICEF,Rizka juga pernah menjuarai beberapa lomba komik lokal. Ia bercita-cita untuk menjadi seorang ilustrator dan berkuliah di ITB Bandung.
Rizka menggambar komik dengan tangan maupun laptop dengan bantuan aplikasi Medibang dan Photoshop.

Cara Rizka Mengikuti Lomba Komik Yang Diadakan UNICEF

Rizka mengikuti lomba komik yang diselenggarakan oleh UNICEF setelah melihat iklan Comic Contest di Instagram,namun saat ia ingin mengirimkan karyanya terbentur deadline. Beruntung pihak panitia memperpanjang deadline hingga 4 November 2018.

Saat mendapat email tentang berita kemenangannya dari pihak UNICEF ia justru panik karena statusnya yang kini pelajar kelas 3 SMU yang akan sibuk menghadapi ujian. Ayah dan ibunya yang tidak tahu menahu tentang komik dan lomba yang diikuti putrinya sangat bahagia dan bangga melihat keberhasilan putrinya.

Karakter Superhero "Cipta"di komik ciptaan Rizka yang berjudul "The Silence" atau "Sang Senyap" ini,mengajak anak-anak dan remaja untuk berani melawan bullying dan sexual harrasment. Kekerasan terus terjadi karena para korban memilih untuk bungkam #EndViolence
Video by BBC News Indonesia




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel