Sejarah Cinema 21,Cinemaxx dan CGV Cinemas
Wednesday, November 21, 2018
Edit
Kemunculan pesaing alias pemain baru dalam jaringan bioskop di Indonesia,membuat bioskop 21 tidak lagi menjadi pilihan satu-satunya. Meski harus diakui keberadaan cinema XX1 masih menjadi pilihan utama,karena kualitas ruangan bioskop,harga dan pelayanannya yang terbaik di kelasnya.
Beragamnya pilihan jaringan bioskop,sedikit banyak membuat kita penasaran untuk mengenali latar belakang,sejarah dan seperti apa jaringan bioskop tersebut. Mari kita ulas satu-satu.
Sejarah Berdirinya Jaringan Bioskop di Indonesia;
1. Cinema 21 (XX1)
Cineplex 21 Group yang melahirkan cinema 21merupakan pelopor bisnis bioskop di Indonesia. Cinema 21 didirikan oleh pengusaha Sudwikatmono bersama rekannya Benny Suherman dan Harris Lesmana. Cinema 21 berdiri tanggal 21 Agustus 1987. Namun pada tahun 1999 Sudwitkatmono menyerahkan kepemilikan sepenuhnya pada Benny dan Haris.
Nama 21 konon berasal dari nomor kavling tempat pertama berdirinya bioskop ini. Meski ada juga yang berkata nama 21 merupakan akronim dari nama su "dwi" kat "mono". Bioskop pertama cinema 21 berdiri di Jl Mh Thamrin kavling 21 di gedung Kartika Chandra,yang sekarang berubah jadi BII Tower.
Cinema 21 yang sekarang ada dibawah naungan 'PT. Nusantara Sejahtera Raya" ini,sekarang telah dibagi menjadi 4 brand yakni cinema 21,cinema XX1,The Premiere dan IMAX. Masing-masing memiliki tingkat kenyamanan,level tekhnologi dan harga yang berbeda-beda sesuai kualitasnya. Cinema 21 sekarang sudah memiliki 1032 layar di 181 lokasi yang tersebar di 45 kota di Indonesia.
2. CGV Cinemas
CGV Cinemas merupakan perusahaan bioskop asal Korea Selatan. CGV Cinemas berdiri tanggal 20 Desesmber 1996 dan merupakan jaringan bioskop utama di Korsel. CGV sendiri merupakan singkatan dari Culture,Great dan Vital. CGV Cinemas didirikan oleh CJ Group,Golden Harvest dan Village Roadshow.
CGV Cinemas telah melebarkan sayap bisnisnya ke Tiongkok,Indonesia,Vietnam dan Amerika Serikat. Di Indonesia awalnya bernama Blitzmegaplex lalu CGV Blitz baru berubah jadi CGV Cinemas. Bioskop pertamanya berdiri di Mall Paris Van Java,Bandung yang diluncurkan pada 16 Oktober 2006.
CGV Cinemas di Indonesia yang berdiri dibawah perusahaan Graha Layar Mitra dan CJ CGV ini,sekarang tersebar di 13 lokasi di beberapa kota di Indonesia. Jenis film yang diputar di CGV Cinemas lebih beragam,tentu saja ada film dari Korea Selatan,Jepang,hollywood bahkan bollywood. Festival Film juga sering diadakan di jaringan bioskop ini.
CGV Cinemas membagi ruangan bioskop menjadi beberapa kelas yakni Regular Class,Velvet Class,Gold Class,Satin Class dan Sweet Box. Sedangkan tekhnologi yang digunakan meliputi 3D,4DX,Screen X,SphereX dan Dolby Atmos,mengikuti harga tiap ruang atau kelas bioskop yang dipilih.
3. Cinemaxx
Ini dia penantang baru di dunia perbioskopan Indonesia,Cinemaxx.
Cinemaxx merupakan jaringan bioskop milik Lippo Group. Jadi jangan heran jika sebuah mall dimiliki Group Lippo maka bioskopnya lambat laun akan berganti jadi Cinemaxx.
Cinemaxx merupakan jaringan bioskop milik Lippo Group. Jadi jangan heran jika sebuah mall dimiliki Group Lippo maka bioskopnya lambat laun akan berganti jadi Cinemaxx.
Cinemaxx memang akan menggantikan jaringan bioskop yang kontraknya habis di properti milik Lippo Group. PT. Cinemaxx Global Pasific yang dipimpin Brian Riady,meluncurkan bioskop Cinemaxx pertamanya pada 17 Agustus 2014,tepatnya di Plaza Semanggi Jakarta.
Ruangan bioskop di Cinemaxx dibagi menjadi 4 tipe yakni cinemaxx regular,cinemaxx gold,ultra xd dan cinemaxx junior. Cinemaxx telah tersebar setidaknya di 16 lokasi/propinsi di Indonesia dan tentu akan terus bertambah.
Pertumbuhan jaringan bioskop dan beragamnya pilihan film akan ikut membantu pertumbuhan dan kualitas film dalam negeri. Selain film-film berkualitas,aktor dan aktris berkualitas internasional juga akan banyak lahir.
Industri film tumbuh,pembajakan berkurang maka kualitas dunia perfilman kita juga akan membaik.