Sejarah Silverqueen,Coklat Asli Indonesia Yang Mendunia

Valentine identik dengan coklat dan bunga. Hari kasih sayang itu biasa dirayakan pada tanggal 14 Februari setiap tahunnya. Warna identik untuk Valentine adalah merah jambu atau pink.

Valentine juga bisa dirayakan oleh siapa saja,tak terbatas hanya oleh sepasang kekasih atau suami-istri saja. Valentine juga bisa dirayakan dengan teman,orang tua,atau orang-orang yang terkasih sebagai ungkapan kasih sayang.


Sejarah Asal Usul Valentine


Mungkin sudah banyak yang membaca sejarah kelam dibalik adanya hari Valentine,tapi untuk melengkapi tulisan ini tak ada salahnya kita baca lagi.


Semua berawal dari masa kekaisaran Romawi,di mana kaisar Romawi Claudius II  melarang para tentara muda untuk menikah,karena dianggap akan membuat semangat mereka melempem di medan perang. 


Ternyata ada 3 orang yang sama-sama bernama Valentine yang melanggar peraturan tersebut,sehingga mereka di eksekusi mati pada tanggal 14 Februari di tahun yang berbeda-beda;


1. Uskup Valentine menikahkan secara diam-diam pasangan tentara dengan kekasihnya. Pemerintah yang tahu langsung memenjarakannya. Sebelum di eksekusi mati,ia menulis surat cinta pada kekasihnya yang diakhiri dengan kalimat from your valentine.


2. Cerita yang kedua juga mengenai seorang bernama Valentine yang membantu umat kristiani yang dianiaya pemerintah saat itu. Tindakan Valentine membuatnya harus di penjara dan di eksekusi pada tanggal 14 Februari juga.


3. Yang ketiga juga seorang uskup yang juga di penjara dan disiksa,dan kemudian di eksekusi pada tanggal 14 Februari,semua di masa kekaisaran Claudius II.


Sebenarnya banyak versi yang menyebutkan sejarah Valentine,bahkan ada versi yang menyebutkan bahwa perayaan tersebut hanyalah akal-akalan perusahaan coklat,untuk mendongkrak penjualannya. Untuk itu kita kembali saja membahas sejarah coklat Silver queen.


Sejarah Asal Usul Coklat Silverqueen.


Silverqueen ternyata adalah produk coklat asli asal Indonesia yang pertama kali di produksi di daerah Garut,Jawa Barat. Pembuatnya adalah keluarga berdarah Tionghoa bernama John Chuang.


Awalnya pabrik coklat tersebut punya orang Belanda,dengan nama CV Ceres,karena Belanda kalah perang,asetnya banyak yang di jual cepat dan murah,maka pak Chuang pun membeli CV Ceres.


Tapi membuat coklat dan memperjualbelikannya saat Indonesia baru saja berdiri dan kelaparan di mana-mana,tentu bukan pekerjaaan yang mudah.


Coklat yang dibuat pak Chuang dan diberi nama Silverqueen, gampang lumer,apalagi di cuaca tropis seperti Indonesia. Coklatnya tidak laku,dan membuatnya sedih.


Suatu hari,sehabis berbelanja barang kebutuhan di pasar pak Chuang beristirahat di bawah pohon sembari memakan kacang mede yang dibelinya di pasar.


Mendadak Ia punya ide untuk mencampur kacang mede dengan coklat buatannya agar coklat batangnya tersebut lebih solid dan tidak gampang lumer. Seperti teori membuat rumah,ia butuh campuran bahan keras agar coklatnya lebih kuat.


Ide tersebut ternyata berhasil,dan coklatnya jadi laku keras di pasaran. Kelezatan coklat pak Chuang bahkan memikat hati presiden Soekarno dan membuatnya ingin menjadikan Silverqueen sebagai kudapan saat menjamu tamu-tamu di KAA Bandung pada tahun 1955.


Untuk pesanan yang begitu besar tersebut,pak Chuang akhirnya memindahkan pabrik coklatnya ke Bandung. Coklat Silver Queen pun jadi icon coklat kebanggaan Indonesia mulai saat itu.


Pabrik coklat terbesar yang sekarang berdiri dibawah naungan "PT Petra Foods Limited" sejak 1984. Sekarang pabrik tersebut memproduksi banyak sekali brand berbahan dasar coklat,seperti permen coklat Cha Cha,Ceres,TOP,Biskuit Selamat,dan lain-lain.


Pabrik Coklat pak Chuang telah beroperasi di 11 negara dengan 16 lokasi pabrik yang berbeda. Merupakan pabrik coklat terbesar di Asia dan ke empat terbesar di dunia.


Penghargaan baik dari dalam dan luar negeri telah dikoleksi oleh pak Chuang dan perusahaannya. Sampai sekarang,John Chuang masih menjabat sebagai CEO PT Petra Foods Limited. Demikianlah sejarah singkat terbentuknya coklat Silver Queen.





Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel